Skip to main content

Contoh Rumus Perhitungan Pondasi Tiang Pancang:

 Berikut adalah beberapa contoh rumus perhitungan pondasi tiang pancang:



Perhitungan Kapasitas Beban Tiang Pancang menggunakan Metode Beban Perpindahan:

Qp = (As x S)/1000


Di mana:


Qp = Kapasitas beban tiang pancang (ton)

As = Luas penampang tiang pancang (cm²)

S = Perpindahan elastis maksimum (mm)


Perhitungan Kapasitas Beban Tiang Pancang menggunakan Metode Beban Ujung:

Qu = A x Qs x Nc x Nq x Ng x Fs


Di mana:


Qu = Kapasitas beban ujung tiang pancang (ton)

A = Luas penampang tiang pancang (m²)

Qs = Kapasitas beban tanah (ton/m²)

Nc, Nq, dan Ng = Faktor koreksi untuk tekanan tanah, geseran tanah, dan bentuk ujung tiang pancang

Fs = Faktor keamanan (biasanya 2,5)Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan kapasitas tiang pancang, antara lain:


Metode Beban Perpindahan

Metode ini didasarkan pada perpindahan maksimum yang diizinkan dari ujung tiang pancang saat beban diberikan pada atasnya. Rumus untuk menentukan kapasitas tiang pancang menggunakan metode ini adalah:

Qp = (As x S)/1000

Di mana:


Qp: kapasitas beban tiang pancang (ton)

As: luas penampang tiang pancang (cm²)

S: perpindahan elastis maksimum (mm)

Metode Beban Ujung

Metode ini didasarkan pada tekanan yang dihasilkan oleh beban pada ujung tiang pancang. Rumus untuk menentukan kapasitas tiang pancang menggunakan metode ini adalah:

Qu = A x Qs x Nc x Nq x Ng x Fs

Di mana:


Qu: kapasitas beban ujung tiang pancang (ton)

A: luas penampang tiang pancang (m²)

Qs: kapasitas beban tanah (ton/m²)

Nc, Nq, Ng: faktor koreksi untuk tekanan tanah, geseran tanah, dan bentuk ujung tiang pancang

Fs: faktor keamanan (biasanya 2,5)

Contoh:

Misalkan kita ingin menentukan kapasitas tiang pancang dengan metode beban ujung pada tanah jenis pasir dengan diameter tiang pancang 30 cm dan kedalaman pancang 15 meter. Diketahui faktor koreksi Nc = 9, Nq = 28, Ng = 2, dan faktor keamanan Fs = 2,5. Juga diketahui kapasitas beban tanah Qs = 150 ton/m² dan luas penampang tiang pancang As = 707 cm². Maka:


A = π x (0,3 meter/2)² = 0,0707 m²

Qu = A x Qs x Nc x Nq x Ng x Fs = 0,0707 x 150 x 9 x 28 x 2 x 2,5 = 649,78 ton

Dari contoh di atas, kapasitas beban ujung tiang pancang pada kondisi tersebut adalah sebesar 649,78 ton. Namun, perlu diingat bahwa hasil ini hanya sebagai contoh, dan kondisi sebenarnya harus dianalisis secara seksama oleh seorang insinyur sipil yang berpengalaman.


Perhitungan Jumlah Tiang Pancang:

N = Ws / Qp


Di mana:


N = Jumlah tiang pancang

Ws = Berat struktur (ton)

Qp = Kapasitas beban tiang pancang (ton)


Perhitungan Jarak Antara Tiang Pancang:

S = K x Qp / (N x Ws)


Di mana:


S = Jarak antara tiang pancang

K = Faktor koreksi (biasanya 0,5)

Qp = Kapasitas beban tiang pancang (ton)

N = Jumlah tiang pancang

Ws = Berat struktur (ton)


Perlu dicatat bahwa rumus-rumus tersebut hanya contoh dan harus disesuaikan dengan kondisi dan persyaratan pondasi tiang pancang yang spesifik. Oleh karena itu, penting untuk mencari bantuan dari seorang insinyur sipil yang berpengalaman dalam merancang dan merincikan pondasi tiang pancang.

Comments

Popular posts from this blog

"Mengetahui Lebih Lanjut tentang Besi I: Kelebihan, Kekurangan, dan Aplikasi dalam Konstruksi"

  Judul: Mengetahui Lebih Lanjut tentang Besi I: Kelebihan, Kekurangan, dan Aplikasi dalam Konstruksi Besi I, juga dikenal sebagai profil WF (Wide Flange), adalah salah satu jenis besi struktural yang umum digunakan dalam konstruksi. Besi I memiliki bentuk huruf I dan bagian atas dan bawahnya lebih lebar dari bagian tengahnya, sehingga memberikan ketahanan dan kekuatan ekstra. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang kelebihan, kekurangan, dan aplikasi besi I dalam konstruksi, serta bagaimana menghitung berat besi I dan ketahanannya. Kelebihan Besi I: 1. Kekuatan Tinggi: Besi I memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap beban lateral dan vertikal. 2. Stabilitas yang Baik: Profil yang lebar di bagian atas dan bawah besi I memberikan stabilitas yang lebih baik dan kekakuan terhadap gaya geser dan bending. 3. Mudah Diproduksi: Besi I mudah diproduksi dalam jumlah besar, sehingga mudah ditemukan dan tersedia dengan mudah di pasar. Kekurangan Besi I: 1. Berat: Besi I mem

"Mekanika Struktur: Pengertian, Penerapan, dan Rumusnya dalam Dunia Konstruksi"

 Mekanika Struktur: Pengertian, Penerapan, dan Rumusnya dalam Dunia Konstruksi Mekanika Struktur adalah salah satu cabang ilmu teknik sipil yang berhubungan dengan analisis perilaku struktur dalam kondisi beban. Ilmu ini sangat penting dalam perencanaan, perancangan, dan analisis struktur bangunan, jembatan, menara, dan lain-lain. Dalam dunia konstruksi, ilmu mekanika struktur sangatlah vital untuk memastikan keamanan dan keberlangsungan bangunan. Pengertian Mekanika Struktur Mekanika Struktur mengacu pada ilmu yang mempelajari perilaku struktur dalam kondisi beban. Dalam hal ini, mekanika struktur membahas bagaimana struktur mampu menahan beban dan bagaimana beban tersebut berdampak pada struktur itu sendiri. Perilaku struktur ini meliputi beberapa aspek, seperti momen lentur, momen geser, tegangan, dan deformasi. Penerapan Mekanika Struktur Mekanika Struktur memiliki banyak penerapan dalam dunia konstruksi, terutama dalam perencanaan dan perancangan struktur bangunan, jembatan, menar

Mekanika Fluida: Pengantar Terperinci dan Studi Kasus

Mekanika fluida adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari perilaku fluida, baik dalam keadaan diam (fluida statis) maupun bergerak (fluida dinamis). Ilmu ini melibatkan pengamatan, analisis, dan pemahaman tentang sifat-sifat fluida, seperti tekanan, kecepatan, aliran, dan gaya-gaya yang berinteraksi dengan fluida. Artikel ini akan memberikan pengantar terperinci mengenai mekanika fluida dan menyajikan sebuah studi kasus yang mencakup rumus-rumus penting dalam mekanika fluida. 1. Mekanika Fluida: Dasar-Dasar Mekanika fluida mencakup dua cabang utama: mekanika fluida statis dan mekanika fluida dinamis. Mekanika fluida statis mempelajari perilaku fluida dalam keadaan diam, sedangkan mekanika fluida dinamis mempelajari pergerakan fluida dan interaksi dengan objek yang bergerak di dalamnya. 2. Prinsip Bernoulli Salah satu konsep penting dalam mekanika fluida adalah prinsip Bernoulli. Prinsip ini menyatakan bahwa total energi dalam suatu aliran fluida terdiri dari tiga komponen: energi pote